Lelaki itu seringkali lupa bahwa nafsu seorang perempuan akan timbul dan tenggelam seiring berubahnya emosi di dalam hati dan kepalanya.
Emosilah yang mengendalikan nafsu perempuan dan itu benar adanya.
Tidak sebagaimana lelaki yang ketika mendapatkan masalah para lelaki biasanya punya 3 respons
Mengiraukannya, membereskannya atau 'berhubungan badan dulu ah, biar tenang..
Perempuan, tidak bisa begitu. Karena pikiran dan hatinya, selalu ramai dengan apa yang selalu terlintas di hadapannya..
Saat dia melihat story temannya yang memperlihatkan dekorasi ruang tamunya, kepala perempuan berpikir "Bagus ya, kayaknya ruang tamuku juga harus diganti sofa juga deh"
Pikiran ini bisa saja menghinggapinya selama 3 hari..
Pun, ketika membaca novel yang sedih, pikiran dan hati perempuan terkadang masih terbayang dengan ceritanya selama berhari-hari.
Atau ketika baru selesai mendengar ceramah agama, Imajinasinya sering kali masih terngiang dengan apa yang akan terjadi di hari tersebut.
Pikiran-pikiran yang begitu ramai inilah yang menyebabkan emosi seorang perempuan itu habis sebelum nafsunya bangkit.
Dan para suami, harus memahami hal ini.
Seringlah bertanya tentangnya karena itulah bentuk perhatian yang dibutuhkannya.
Lembutkanlah tutur katamu, tanyakan
Bagaimana hari ini sayang? kamu lelah? mau apa? mau beli apa?
Kalo banyak pikiran cerita dong?
bukan tiba-tiba kamu pulang dan mengatakan
"Aku capek, bisa layani aku?"
Juga jangan lantas melabeli istrimu dengan pemarah, suka emosi, dan tidak bisa istri yang baik. sebelum itu keluar dari mulutmu, evaluasilah dirimu, bisa jadi ia begitu karena kurangnya perhatianmu kepada istrimu. *